BUKU SAJAK SEWINDU karya Fr. AL. TANDIRASSING

SEKAPUR SIRIH

Puisi-puisiku adalah kekasihku maka tidak seorang pun boleh menelanjanginya. Lalu ibuku sendiri? Oh, beliau lebih dari sekadar puisi. Tak ada siapapun dan apapun yang bisa menggantikannya di hatiku. Andarias Alik dan Veronika... tanpa mereka, aku tak pernah ada. Meraka adalah pahlawanku yang tak pernah bisa mati. Juga buat kakak-kakakku yang telah mendahuluiku merebut kasih sayang ayah dan ibu, namun sisanya untukku semua, Sedi, Benci, Parri, Yuli, Seni, dan Tini. Tak lupa buat Alm. Kak Bunga yang hanya satu kali menemuiku di mimpi akhir tahun lalu, entah untuk  pertama dan terakhir kalinya.
Tuhan di surga telah menerangi otakku menguntai kata, menuntun jemariku menggoreskan pena, dan menyertai perjalanan kata-kata ini menjadi sebuah buku. Limpah syukur bagi-Nya. Limpah terima kasih bagi sumber inspirasi dalam perjalananku, terutama bentangan alam karya Tuhan di Tanah Sulawesi dan Jawa, antara Toraja Kota Adat, Makassar Kota Daeng, Jogja Kota Pelajar, hingga kota dan desa yang dapat kusebutkan satu per satu tapi jua tak terlupakan.
Terima kasih buat sahabat perjalanan yang di tengah kesibukannya telah meluangkan waktu menjadi pembaca setia karya sederhana ini, dengan hormat kusebutkan nama penanya, Patrich Specla, teman separoki sekaligus adik kelas yang inspiratif. Juga buat teman-teman seperjuanganku yang sering kusebut Boyband karena jumlah kami tujuh: Joe, Fans, Nan, Kle, Tobs, Tarsi Yan, dan Al The Only. Karya pertama ini kupersembahkan untuk mereka yang kusebutkan namanya di sini.
Terima kasih bagi wajah-wajah yang hadir dalam pikiranku setiap kali membaca puisi-puisi ini; yang pernah memberiku LUKA dan TAWA. Dari mereka semualah aku tahu bagaimana asinnya air mata dan pekaknya tawa membahana. 

JATUH CINTA PADA MALAIKAT
Anging Mammiri, 03 Juni 2014

Aku tahu dia akan datang dalam kesendirianku
Duduk tepat di sebelahku
Membuat darahku berdesir lebih kencang
Hingga aku nyaris lupa diri

Di tanganku hanya ada belati
Siap menghujam jantungnya
Tapi tidak akan kulakukan
Karena aku tahu dia malaikat

Aku yang salah
Terlalu mudah mengagumi
Terlalu murah mencintai
Di atas batas normal

Kutahu ini keterlaluan
Meskipun mencintai bukanlah dosa
Harusnya belati ini kutancapkan di jantungku sendiri

Tuhan...
Mencintainya adalah jurang
Antara aku dan dia ada langit
Aku hanyalah makhluk bumi yang jatuh cinta pada malaikat

Tuhan...
Memberiku cinta di atas batas normal
Itukah cara-Mu mencintaiku?
Maafkan aku jika jatuh cinta pada malaikat-Mu adalah dosa.

Al. Tandirassing

Komentar

Postingan Populer