Pinggiran Jalan

Tolong...

Kata itu memekak di telingaku

Tepat di saat aku terdiam dalam kenyamanan

Kudengar rintihan pilu sesosok bayang tersisa dari luar zonaku

Kulihat beribu tetesan air mata mengucur deras dari mata keriput

Aku tertegun memandang dalam keibaan

Tuhan... di manakah mereka bisa tidur malam ini?

Yang kumiliki hanyalah tubuh fanaku

Menyamankan diri di atas kayuhan ontelku

Setapak demi setapak jejak kaki mereku kuendus

Menitikkan air mata di pipi kananku

Tuhan... apakah yang akan mereka makan malam ini?

Lalu lalang kendaraan memecah deru

Telinga mereka masih terbuka untuk mendengar 

Mulut mereka masih bergetar untuk berucap

Mata mereka masih terang untuk melihat

Otak mereka masih mencerna sebuah tulisan:

PEDULI TIDAK SAMA DENGAN MEMBERI

Hati kecilku berucap...

Itu rasionalisasi kekikiran...

Lebih baik memberi sedikit daripada membela diri dengan rasionalisasi.

Aku benci rasionalisasi