PENDAKIAN
Kau tegar melangkah meski kaki gontai terseret mendaki bebukitan
Luka lama tersayat kembali dengan onak duri dan kerikil tajam
Sekalipun telah lama kau rendam dalam asinnya kristalan air mata
Tapi yakinlah di puncak itu tersedia penawar rasa sakit pemberi kelegaan...
Mungkin kau dahaga pada sejuknya air kebahagiaan
Tetesannya membeku sebelum menyentuh lidahmu
Atau kau haus akan segarnya tawa ria
Tersapu badai sebelum menyentuh pori-porimu
Bukan malang oh bukan sayang
Kau hanya butuh sedikit waktu lagi
Jika kau ingin menoleh
Lihatlah mereka yang menyerah di lereng gunung yang kau lewati kemarin
Kau tegar melangkah meski kaki gontai terseret mendaki bebukitan
Luka lama tersayat kembali dengan onak duri dan kerikil tajam
Sekalipun telah lama kau rendam dalam asinnya kristalan air mata
Tapi yakinlah di puncak itu tersedia penawar rasa sakit pemberi kelegaan...
Mungkin kau dahaga pada sejuknya air kebahagiaan
Tetesannya membeku sebelum menyentuh lidahmu
Atau kau haus akan segarnya tawa ria
Tersapu badai sebelum menyentuh pori-porimu
Bukan malang oh bukan sayang
Kau hanya butuh sedikit waktu lagi
Jika kau ingin menoleh
Lihatlah mereka yang menyerah di lereng gunung yang kau lewati kemarin
Komentar
Posting Komentar