Puisi Pagi
Sekelumit bayangan kilauan embun pagi menembus kelopak menusuk retina. Berpancar kilau intan dari pucuk daun surga menetes membasahi gersangnya hati lara dalam penantian panjang. Peziarah berlalu tanpa sekata permisi pada embun di pinggiran setapak. Jelai rumput terinjak tanpa kata maaf dari pengembara melanglang buana menembus pintu hari. Angin pun bertiup angkuh enggan berucap kata cinta pada rinai hujan penyejuk.
Komentar
Posting Komentar