Hiasan Bidadari

Hiasan Bidadari

Kutemukan hiasan bidadari di sudut rumah Tuhan tertambat di hati sekuntum bunga merah dalam diamnya dunia seminari. 
Kusadari ada keindahan yang langka kutemukan di belantara dunia kesibukan menatap tarian huruf di atas lembaran tak berucap tanpa sejenak menarik diri menatap putik dan kelopak kembang terhisap kupu-kupu dan semut kecil. 
Matahari hari ini berkisah tentang indahnya tarian alam teriring lantunan bersahutan riak air sungai berpadu rinai gerimis pagi. 
Kilaunya memantulkan indah cahaya kembang berhias sisa dua tetes embun terluput dari hisapan cahaya surya. 
Tarian bebungaan berdua bersama angin menambah semarak pesta dunia yang semakin benderang melebihi terang mentari. 
Ada getar hati bahagia ingin berdendang melagukan seuntai puisi cinta pada indahnya tarian kehidupan. 
Ada getir rasa sukaria ingin berdenandung melafalkan beribu frasa pesona dalam mahligai semesta.
Hidup bebungaan bagaikan rias pelaminan bersandingnya dua insan berpadu dalam anugerah Tuhan. 
Sungguh, aku terpesona pada terampilnya tangan Sang Penguasa Alam mengukir bebungaan, memainkan musik alam, dan menguntai tarian angin. 
Ingin aku berlari bersama badai dan menghilang dalam lautan kasihNya.
Ingin aku terbang melintasi angkasa dan terlempar di bebukitan cintaNya. 
Mungkin di sana akan kutemukan beribu hiasan bidadari yang kutemukan di sudut rumah Tuhan dalam diamnya dunia seminari. 
Papa God is really amazing.
11 Maret 2013. Anging Mammiri

Komentar

Postingan Populer