Hadiah Bahagia

HADIAH BAHAGIA
Terkulum senyum merona wajah sendu di pelataran padang ilmu sembari merias bayang bersama sekalipun menutup luka dengan beribu tawa. 
Ada teriakan nyaris tak terdengar memekik di lubuk hati tanpa tahu kepada siapa harus bertanya. 
Apakah kau lihat Tuhan yang memapah aku melewati ribuan kerikil tajam di perjalanan hari ini? 
Inginkah kau menerima sepercik bahagiaku yang kuperoleh sebagai hadiah dari Tuhan di hari baru ini? 
Ingin kuhadiahkan untukmu sebagai pemberian terbaik yang kumiliki saat ini. 
Hari esok belum pasti dan tak yakin aku di sini bersamamu lagi. 
Selagi aku di sini, bahagialah bersama Dia dan aku. 
Ada sepercik bahagia yang ingin kubawa terbang dan kutaburkan di belantara, melanglang buana ke hamparan hijau rerumputan indah sampai kudaki busuran bianglala dan kutiti jembatan pelangi. 
Di bintang akan kuukir kisah dunia yang pernah kurangkai menjadi sekuntum bunga mekar kuncupnya mewangi sepanjang masa. 
Di awan-awan akan kulukis beribu lukisan cinta yang kuterima dari Tuhanku. 
Kuharap kau nikmati setelah aku tertidur lelap tanpa berharap kembali lagi...
Alfius Tandirassing, 11 Maret 2013.

Komentar

Postingan Populer