Lomba Anak BKSN
“Rasanya senang sekali bias jadi juara I”, kata Kiki yang meraih juara I Lomba Menggambar ketika ditanya oleh panitia penyelenggara Lomba Menggambar, Mewarnai, Membaca Kitab Suci, dan Bercerita Santo-Santa Pelindung di Paroki Keluarga Kudus Banteng, Yogyakarta pada Minggu, 25 September 2011. Tema yang diangkat dalam lomba-lomba ini menyangkut Kitab Suci karena acara ini diadakan dalam rangka merayakan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Lomba ini merupakan program kerja para pendamping kelompok Pendampingan Iman Anak (PIA) bekerja sama dengan 18 frater dari beberapa kongregasi di sekitar wilayah paroki. Melalui Lomba ini diharapkan agar anak semakin mencintai Kitab Suci dan mampu berkembang dewasa dalam iman.
Keluarga KAMS di Yogyakarta
Sekitar 50 peserta mengikuti penerimaan anggota baru Paguyuban Keluarga Katolik Keuskupan Agung Makassar-Yogyakarta (K2KAMSY) di Wisma Abmarina, kawasan wisata Kaliurang, Yogyakarta pada Sabtu-Minggu, 24-25 September 2011. Misa penerimaan anggota baru ini dipimpin oleh P. Hadi Untu, Pr. Dalam kotbahnya, P. Hadi mengharapkan agar sebagai anggota paguyuban iman, mereka mampu berjuang bersama sebagai perantau di Yogyakarta dalam semangat iman, harapan dan kasih.
Acara yang berlangsung selama sehari semalam ini merupakan acara rutin yang digelar setiap tahun. Diharapkan agar dengan bertambahnya anggota, K2KAMSY semakin menjadi komunitas iman sejati, khususnya di usianya yang ke-25 tahun ini.
Seminar Psikogenetik
Psikogenetik adalah sebuah pendekatan ilmiah guna memahami pengaruh-pengaruh lintas generasi atau nenek moyang terhadap tingkah laku, kebiasaan, cara berelasi dan cara bereaksi sekarang ini. Hal ini dikemukakan oleh perwakilan Marriage Encounter sebagai penyelenggara seminar psikogenetik pada Minggu, 11 September 2011 di Panti Paroki Banteng, Yogyakarta.
Seminar ini dipimpin oleh Rm. Jeremias Balapito Duan, MSF. “Seminar ini diadakan sebagai oleh-oleh saya dari studi perkawinan dan keluarga di Roma dan studi konseling dan terapi keluarga di Manila beberapa tahun lalu,” ungkapnya. Seminar yang berlangsung selama kurang lebih enam jam ini dihadiri oleh sekitar 250 peserta, di antaranya beberapa pastor, puluhan frater dan suster dari berbagai kongregasi, dan umat di Paroki Banteng.
Tujuan diadakannya seminar ini adalah untuk membantu umat menghindari dan memutus pengaruh negatif lintas generasi atau nenek moyang dan membantu umat dalam menyadari rekaman-rekaman masa kecil. Melalai seminar ini juga, diharapkan agar umat dapat terbantu dalam menjalin relasi yang signifikan, baik dalam keluarga dan lingkungan masyarakat, maupun di dalam Gereja.
Fr. Alfius Tandirassing
Penulis adalah calon imam Diosesan Keuskupan Agung Makassar dan Mahasiswa Fakultas Teologi Wedabhati Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar