Fotografer Pernikahan
(Tanggapan atas isi Hidup no 7)
Upacara pernikahan dalam Gereja Katolik semestinya menjadi upacara yang khidmat, menyentuh, bahkan mengharukan. Tetapi seringkali umat terganggu oleh banyaknya fotografer yang lalu lalang di depan panti umat. Mereka berusaha mengabadikan momen penting pengantin meskipun ada yang hanya menggunakan HP kamera. Saya pernah mengikuti upacara pernikahan yang dikerumuni oleh fotografer seperti itu. Sebagai umat, saya merasa sangat terganggu.
                Berbeda halnya ketika beberapa waktu lalu, saya mengikuti upacara pernikahan di salah satu paroki di Yogyakarta. Dalam upacara pernikahan itu, hanya ada tiga fotografer yang diperkenankan memotret pengantin. Satu orang fotografer memotret dari arah kiri, satu dari arah kanan, dan satu lagi berada di arah depan pengantin. Pernikahan tersebut berjalan dengan sangat khidmat dan mengharukan. Menurut saya, hal ini baik untuk diikuti. Para fotografer dalam upacara pernikahan perlu ditertibkan agar umat dapat mengikuti upacara pernikahan tanpa terganggu.
Penulis: A. Tandirassing

Data penulis:
Nama                    : Alfius Tandirassing
Alamat                  : Seminarium Anging Mammiri, Jl. Kaliurang Km. 7,4 Yogyakarta.

Komentar

Postingan Populer